Total Tayangan Halaman

Sabtu, 30 Juni 2012

REIKI

REIKI

Masih ingatkah anda dengan film kartun serial berjudul "Dragon Ball" dengan tokoh utama Son Goku yang mempunyai jurus Gengkidama (bola semangat) dimana jurus itu diambil dengan cara menyerap energi alam semeta? Ternyata di dunia nyata ada juga ilmu yang mengklaim bahwa menyerap energi alam semesta menjadikan seseorang itu sakti. bagaimana islam meyikapi hal tersebut?

Kata REIKI terdiri dari dua kata, yaitu Rei yang berarti Alam Semesta, dan KI yang berarti Energi atau Chi atau Prana dalam bahasa sansekerta. Jadi Reiki berarti Energi alam semesta dan sering juga disebut Energi Ilahi. REIKI berasal dari tradisi Esoterik Kuno 8 abad sebelum masehiyang berkembang didaerah Asia terutama di TIBET . Energi ini dipergunakan manusia kuno pada jamannya untuk memproteksi tubuh jasmaninya dari serangan penyakit. Ilmu pengetahuan ini kemudian menghilang tanpa diketahui sebabnya, mungkin karena tidak disebarluaskan pengajaran nya, dan hanya diajarkan dikalangan biarawan saja
Pada abad ke 18, REIKI ditemukan kembali oleh seorang Tabib bangsa Jepang, Mikao Usui, lalu dikembangkan ke Hawai oleh cucu murid nya yang bernama Ny.Hawayo Takata, seorang Jepang yang tinggal di Hawai – Amerika Serikat, Nyonya ini telah berhasil disembuhkan dari penyakit Kanker dan komplikasi-nya yang telah di-ultimatum mati oleh dokter nya. Selanjutnya Reiki menyebar ke seluruh Amerika Serikat, Canada, Eropa dan Autralia serta kembali ke Asia.

Di Indonesia, REIKI baru dikenal sekitar pertengahan tahun 90an, dalam kalangan terbatas, yang kemudian dikembang luaskan oleh para Master yang berdedikasi kepada masyarakat di negeri tercinta ini melalui berbagai wadah yang legal maupun non-legal.
Saat ini Reiki terus berkembang luas di Indonesia, digunakan untuk menyembuhkan diri dan orang lain dari berbagai penyakit yang dideritanya. Reiki juga banyak dipelajari oleh umat Islam, karena Reiki diklaim sebagai ilmu universal yang bisa dipelajari oleh siapa saja tanpa memandang agama dan kepercayaannya. Hanya dengan menempelkan kedua telapak tangan kita ke bagian tubuh yang sakit bekerjalah REIKI. Ya, REIKI akhirnya mendunia penyebarannya dan sampai sekarang ini semakin banyak praktisi REIKI yang belajar dan mempraktekkan REIKI untuk mengatasi gangguan penyakit, baik fisik, mental dan emosional. Dengan prinsip santai, pasrah dan senyum kita mengalirkan REIKI ke bagian tubuh yang sakit.

Di dalam tradisi Reiki manusia mempunyai 7 Chakra Utama yaitu; Chakra Mahkota, Ajna atau kita sebut Chakra Mata Ketiga, Chakra Jantung, Chakra Solar Flexus, Chakra Sex dan Chakra Dasar. Dengan mengaktipkan ke tujuh chakra utama tadi melalui proses attunemen dan Meditasi yang rutin akan mengaktipkan dengan sendirinya chakra tadi untuk bersinergi dengan energi Alam Semesta (Reiki). Getaran energi manusia akan sinkron dengan energi Alam Semesta
Untuk mempelajari Reiki sebelumnya peserta harus diselaraskan dahulu frekuensi tubuh energinya dengan pola getaran frekuensi alam semesta. Proses ini disebut proses attunemen yang diberikan oleh seorang Master Reiki kepada peserta yang baru mengikuti latihan. Jika frekensi tubuh energinya telah diselaraskan dengan energi alam semesta maka hanya dengan niat saja energi Reiki akan terakses saat itu juga. Energi tersebut bisa dipergunakan untuk berbagai hal misalnya untuk menyembuhkan penyakit pada tubuh sendiri atau tubuh orang lain, untuk memperoteksi diri dan orang lain dari bergai bahaya yang mengancam dan lain sebagainya. Energi Reiki didapat dengan menyerap energi alam semesta kemudian disalurkan untuk menyembuhkan bagian tubuh yang sakit. Dalam prakteknya reiki menggunakan simbol-simbol dalam mengakses dan menyalurkan energi alam semesta. Simbol tersebut bisa ditulis diatas kertas atau ditulis dengan tangan didada atau diudara.

Mengingat dalam kehidupan sehari hari banyak diantara umat Islam yang mempelajari dan mempraktekan Reiki ini , timbul pertanyaan apakah Reiki tidak bertentangan dengan syariat dan ajaran Islam?. Mengingat Reiki adalah ilmu dan teknik menyerap energi alam semesta yang muncul jauh sebelum ajaran Islam muncul, maka perlu diwaspadai adanya unsur musyrik dalam pelaksanaan reiki tersebut. Reiki merupakan ajaran universal yang tidak membedakan ajaran agama dan kepercayaan apapun, setiap orang bisa mempelajarinya. Dalam menyerap energi alam semesta dikuatirkan pelaku reiki akan terjebak memusatkan perhatian hanya kepada alam semesta dan melupakan Allah yang menciptakan dan memiliki alam semesta itu.

Dalam latihan atau meditasi yang dilakukan pelaku Reiki hanya memusatkan perhatian untuk menyerap energi dari gunung, matahari, udara dan lain sebagainya, ia lupa kepada Allah yang menjadikan semua itu. Kadangkala timbul sifat ujub dan kagum dengan kemampuan diri karena mampu menyerap energi alam semesta dan menyembuhkan diri serta orang lain dari berbagai penyakit dengan menggunakan energi tersebut. Kalau sudah begini kadang kala pelaku Reiki lebih tertarik untuk melakukan meditasi reiki daripada mengerjakan sholat atau Dzikir kepada Allah. Pelaku Reiki akan bertambah jauh dari melaksanakan ritual sholat , membaca Qur’an ataupun berdzikir kepada Allah. Ia merasa bahwa meditasi reiki lebih bermanfaat daripada mengerjakan sholat , membaca Qur’an ataupun dzikrullah. Inilah hal yang tidak sejalan dengan Islam.
Islam dan Qur’an tidak mengajarkan kita untuk menyerap energi dari alam semesta. Alam dan seluruh isinya adalah ciptaan Allah. Dialah pemilik segala sesuatu yang ada dialam semesta, jika kita menginginkan sesuatu mintalah kepada-Nya sang penguasa alam semesta itu. Allah telah memerintahkan kita untuk ingat kepadanya dengan sebanyak banyaknya, sebut selalu nama-Nya dimanapun kita berada waktu berdiri, duduk dan berbaring. Berdo’alah padaNya dengan menyebut asmaulhusna sebagai disebutkan dalam surat Al A’raaf 180, bukan dengan membayangkan energi alam semesta atau membuat simbol2 tertentu, itu adalah peninggalan kepercayaan orang dahulu (esoterik kuno) yang dihidupkan kembali dizaman ini.

"Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaulhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yangmenyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (Al A’raaf 180)

Bagi praktisi atau master Reiki yang beragama Islam berhati hatilah jangan sampai anda terjebak pada perbuatan musyrik, mempersekutukan Allah dengan alam semesta atau anda lebih mencintai meditasi reiki daripada sholat, dzikir maupun membaca Qur’an. Tipu daya syetan sangat canggih, dia mengatakan energi Reiki sebagai energi Ilahi. Reiki berarti energi alam semesta, energi alam semesta tidak sama dengan energi Ilahi.
Energi Ilahi adalah energi yang bersumber dari Nur Ilahi yang dipancarkan keseluruh alam semesta. Energi Nur Ilahi hanya dimiliki oleh orang yang taat pada Allah dan selalu berdzikir mengingat-Nya setiap saat baik waktu berdiri, duduk dan berbaring. Hati hati dengan tipu daya syetan.

Dalam menyerap energi alam semesta karena tidak menyertakan dengan menyebut nama Allah, ataupun berlindung pada Allah dari kejahatan syetan, bisa saja energi yang diserap berasal dari Jin atau Syetan. Alam semesta dipenuhi berbagai energi,ada energi yang positip adapula yang negatip. Tanpa disadari kadangkala praktisi reiki telah menyerap energi dari golongan Jin sehinga bisa menimbulkan berbagai keajaiban dalam hidupnya. Akhirnya ia menjadi budak Jin yang bersarang didalam cakra yang telah dibukanya. Ia mulai malas mengerjakan sholat dan dzikir atau membaca Qur’an. Bahkan ia sangat benci mendengar orang membaca Qur’an atau dzikir, karena didalam dirinya atau cakra yang telah terbuka dipenuhi oleh energi Jin yang diserap dari alam semesta. Inilah akibatnya jika melupakan Allah dalam berdo’a atau menyerap energi alam semesta. Dalam membaca Qur’an saja kita diperintahkan untuk selalu berlindung pada Allah dari tipu daya syetan sebagaimana disebutkan dalam surat An Nahl 98 :

"Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk." (An Nahl 98)

Praktisi Reiki tidak pernah diajarkan untuk berlindung pada Allah dalam melaksanakan meditasi, ia hanya diminta konsentrasi menyerap energi dari Gunung, Pohon, udara atau alam semesta raya, akibatnya karena tidak ada filter kadangkala ia menyerap energi dari golongan Jin yang banyak berkeliaran di mana mana. Inilah yang perlu diwaspadai oleh anda yang beragama Islam. Jika anda sudah mulai lebih mencintai Reiki daripada sholat, dzikir ataupun membaca Qur’an waspadalah , mungkin anda telah dikendalikan kekuatan lain atau kekuatan Jin yang ada diluar diri anda .
atau mungkin anda sedang berkhayal sebagaimana film kartun Dragon Ball yang bisa menyerap energi alam untuk menjadi sakti.

Semoga Bermanfaat
Wallahu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Leave Your Comment