Mu’adz bin Jabal –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan,
“Ilmu adalah pemimpin amal dan amalan itu berada di belakang setelah adanya ilmu.” (Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar, hal. 15)
Sebuah kisah nyata di kendari seorang yang mencoba mengobati kesurupan dengan membakar wajah si sakit agar jin di dalam tubuh si sakit keluar....wah..wah...,
berikut beritanya
KENDARI - Seorang mahasiswi Universitas Dhayanu Iksanuddin (Unidayan) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, harus dirawat intensif karena menderita luka bakamembakar. Tubuh remaja berparas cantik itu dijilat api saat dirinya kesurupan.

Dia mengancam menyiramkan minyak tanah. Namun, setelah minyak tanah disiram, jin tersebut tidak mau keluar juga. Bahkan, kesurupan yang dialami Ar malah semakin menjadi. Dia meronta-ronta tidak terkendali.
Saudara ipar korban kembali mengancam jin di dalam tubuh Ar dengan membakar. Bukannya tersadar, Ar malah semakin merotan dan menjerit karena tubuhnya dilalap api. Korban langsung dilarikan ke RSUD Palagimata, Baubau.
Asmudin, dokter yang menangani Ar, mengatakan, korban menderita luka bakar 35 persen dan harus dirawat intensif.
Sementara itu, pihak keluarga enggan berkomentar terkait peristiwa tersebut. Mereka menganggap ini sebagai masalah keluarga.
sumber: http://news.okezone.com/read/2012/12/25/340/736926/kesurupan-mahasiswi-berparas-cantik-dibakar
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,:
“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, maka dia telah memperoleh keberuntungan yang banyak.” (HR. Abu Dawud no. 3641 dan Tirmidzi no. 2682. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud dan Shohih wa Dho’if Sunan Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini shohih)
Ulama hadits terkemuka, yakni Al Bukhari berkata, “Al ‘Ilmu Qoblal Qouli Wal ‘Amali (Ilmu Sebelum Berkata dan Berbuat)” Perkataan ini merupakan kesimpulan yang beliau ambil dari firman Allah ta’ala,
“Maka ilmuilah (ketahuilah)! Bahwasanya tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu.” (QS. Muhammad [47]: 19)
Dalam ayat ini, Allah memulai dengan ‘ilmuilah’ lalu mengatakan ‘mohonlah ampun’. Ilmuilah yang dimaksudkan adalah perintah untuk berilmu terlebih dahulu, sedangkan ‘mohonlah ampun’ adalah amalan. Ini pertanda bahwa ilmu hendaklah lebih dahulu sebelum amal perbuatan.
begitu pentingnya ilmu sehingga ia didahulukan sebelum beramal, oleh karenanya bagi saudara ku sekalian yang berniat terjun ke dunia Ruqyah Syar'i karena ALLAH TA'ALA hendaknya meng"ilmu"i terlebih dahulu mengenai Ruqyah Syar'i (minimal ruqyah standart) agar peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi.
Umar bin ‘Abdul ‘Aziz mengatakan,:
“Barangsiapa yang beribadah kepada
Allah tanpa ilmu,
maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.” (Al
Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar, hal. 15)
So, ............Mari BERILMU Sebelum BERAMAL.......,
So, ............Mari BERILMU Sebelum BERAMAL.......,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Leave Your Comment